Anda tahu, apa itu KTP, pasti yang umurnya sudah 17 tahun ke atas pasti, punya jika belum punya, segeralah mendafatarkan diri di kelurahan atau pembuatan KTP keliling. KTP atau kepanjangannya Kartu Tanda Peenduduk, yang dimiliki oleh setiap warga negara, KTP yang memuat seperti: nomor, nama, pekerjaan, dan alamat lengkap yang dapat anda pakai sampai saat ini, ternyata dapat anda pakai sebagai modal yang cukup memadai.
Ini ada cerita, seorang sarjana Hukum dari Universitas Airlangga yang namanya Masfuk, akhirnya memulai usahanya bermodalkan KTP, dengan bermodal KTP, Masfuk berangkat ke Jepara ke tempat Pak Rohim, pemilik industri kecil pembuat monel. Masfuk senilai Rp. 350.000,- dengan jaminan KTP. ternyata Pak Rohim tidak keberatan dengan jaminan KTP tersebut. Masfuk menuju Surabaya, kota yang telah ia kenal ketika masih kuliah dan langsung ke Supermarket Sinar, Jalan Jemursari Surabaya, untuk menyewa tempat. Karena tidak puya uang, ia menggunakan strategi pembayaran di belakang. Pihak Supermarket Sinar setuju, dengan di bayar dua atau tiga hari setelah berdagang dengan sewa Rp. 350.000,-. Kerja keras dan doa Masfuk membawa hasil. Dalam tiga hari, dagangannya dapat terjual Rp. 1.200.000,-. Uang hasil jualannya tersebut dapat digunakan untuk membayar sewa dan melunasi hutang kepada pak Rohim. Usaha Masfuk berkembang dengan pesat, sehingga ia membuka counter lagi di Siola, Tunjunagn Plaza, Pasar Anom dan Sinar Mayjen Sungkono. Dalam satu bulan, Masfuk mampu menjual Rp. 3.000.000,- sampai Rp. 4.000.000,-. belum puas dengan usaha monelnya di Surabaya, Masfuk dan juga anak buahnya mengembangkan usaha monelnya ke Jakarta. pada masa-masa awal, ia menyewa satu kamar hotel murah dengan 4 karyawannya untuk tidur bersama. saat ini, Masfuk telah memiliki kantor pemasaran di Supermarket Mampang Prapatan, Cempaka Putih, Cipinang Jaya dan Kranji Bekasi. Bahkan telah berkembang ke Bandung, Cirebon, Malang, Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Di Surabaya, Masfuk saat ini telah mempunyai Eka Silver dan Gold Jewelry, di Jalan Kemayoran sebagai kantor pusat. Ia telah punya Industri logam di areal 1,2 hektar Wonosari lor Surabaya. Omzetnya telah mencapai Rp. 5,5 miliar pada 1995. "Allah mengatur umatnya yang mau bekerja keras. Masfuk dilarang jadi Hakim, rupanya diberi kesempatan menjadi pengusaha monel. Satu hal yang membuatnya bangga, beliau mampu memberi kesempatan pada adik-adiknya seperti pesan kedua orangtua,"
Ini ada cerita, seorang sarjana Hukum dari Universitas Airlangga yang namanya Masfuk, akhirnya memulai usahanya bermodalkan KTP, dengan bermodal KTP, Masfuk berangkat ke Jepara ke tempat Pak Rohim, pemilik industri kecil pembuat monel. Masfuk senilai Rp. 350.000,- dengan jaminan KTP. ternyata Pak Rohim tidak keberatan dengan jaminan KTP tersebut. Masfuk menuju Surabaya, kota yang telah ia kenal ketika masih kuliah dan langsung ke Supermarket Sinar, Jalan Jemursari Surabaya, untuk menyewa tempat. Karena tidak puya uang, ia menggunakan strategi pembayaran di belakang. Pihak Supermarket Sinar setuju, dengan di bayar dua atau tiga hari setelah berdagang dengan sewa Rp. 350.000,-. Kerja keras dan doa Masfuk membawa hasil. Dalam tiga hari, dagangannya dapat terjual Rp. 1.200.000,-. Uang hasil jualannya tersebut dapat digunakan untuk membayar sewa dan melunasi hutang kepada pak Rohim. Usaha Masfuk berkembang dengan pesat, sehingga ia membuka counter lagi di Siola, Tunjunagn Plaza, Pasar Anom dan Sinar Mayjen Sungkono. Dalam satu bulan, Masfuk mampu menjual Rp. 3.000.000,- sampai Rp. 4.000.000,-. belum puas dengan usaha monelnya di Surabaya, Masfuk dan juga anak buahnya mengembangkan usaha monelnya ke Jakarta. pada masa-masa awal, ia menyewa satu kamar hotel murah dengan 4 karyawannya untuk tidur bersama. saat ini, Masfuk telah memiliki kantor pemasaran di Supermarket Mampang Prapatan, Cempaka Putih, Cipinang Jaya dan Kranji Bekasi. Bahkan telah berkembang ke Bandung, Cirebon, Malang, Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Di Surabaya, Masfuk saat ini telah mempunyai Eka Silver dan Gold Jewelry, di Jalan Kemayoran sebagai kantor pusat. Ia telah punya Industri logam di areal 1,2 hektar Wonosari lor Surabaya. Omzetnya telah mencapai Rp. 5,5 miliar pada 1995. "Allah mengatur umatnya yang mau bekerja keras. Masfuk dilarang jadi Hakim, rupanya diberi kesempatan menjadi pengusaha monel. Satu hal yang membuatnya bangga, beliau mampu memberi kesempatan pada adik-adiknya seperti pesan kedua orangtua,"
Demikian pula ketika Masfuk masih menjadi mahasiswa, usaha yang ia tekuni pertama kalinya adalah penjual buku. KTP yang sangat berharga menjadi modal saya sebagai jaminan untuk mendapatmengambil buku yang ada di Jalan Kusuma Negara. Dengan kepercayaan dari perusahaan penyalur buku tersebut, Masfuk mencoba membuktikan bahwa Masfuk dapat menjual buku tersebut. Meskipun tidak mudah, tetapi kesulitan-kesulitan itu dapat Masfuk lalui. Dihina, diremehkan dan tidak diperlakukan dengan baik harus saya terima dengan lapang dada dan itulah sesungguhnya modal dari Allah yang susah dicari tandingannya. Semua dimulai dari modal KTP.
itulah cerita dari Masfuk, dari Universitas Airlangga, melakukan usaha dengan modal awal adalah KTP sebagai jaminan. Jika anda ingin seperti dia kemungkinan bisa terjadi dan jika Allah menghendaki, dan anda mau untuk bekerja keras, pasti ada jalannya, tetap semangat dan Go Sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar